ymarkel.com – Tikal situs arkeologi Maya, kompleks candi besar di hutan hujan Guatemala, jadi salah satu situs terpenting peradaban Maya. Cakup piramida megah seperti Candi IV setinggi 70 meter, Tikal adalah pusat politik, ekonomi, dan militer pada Periode Klasik Maya (200-900 M). Kini Situs Warisan Dunia UNESCO, Tikal tarik ribuan wisatawan. Artikel ini bahas Tikal situs arkeologi Maya, sejarah, arsitektur, makna budaya, dan pariwisata 2025.
Sejarah Tikal Periode Klasik
Tikal situs arkeologi Maya berdiri sejak abad ke-4 SM, puncaknya Periode Klasik (200-900 M). Sebagai contoh, Tikal kalahkan Calakmul di abad ke-7. Selain itu, populasi capai 100.000 jiwa. Dengan demikian, pusat kuat. Oleh karena itu, kerajaan dominan. Akibatnya, warisan abadi.
Arsitektur Candi Tikal
Tikal punya 6 piramida utama, Candi IV tertinggi 70 meter. Sebagai contoh, Candi I (47 meter) makam raja Jasaw Chan K’awiil. Selain itu, plaza luas dan istana elit. Dengan demikian, arsitektur megah. Oleh karena itu, wisatawan kagum. Akibatnya, Tikal ikonik.
Makna Budaya dan UNESCO
Tikal situs arkeologi Maya jadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1979. Sebagai contoh, ukiran hieroglif ungkap sejarah raja. Selain itu, observatorium astronomi canggih. Dengan demikian, budaya Maya bersinar. Oleh karena itu, pelestarian penting. Akibatnya, penelitian global meningkat.
Pariwisata Tikal 2025
Pariwisata Tikal tarik 200.000 pengunjung tahunan pada 2025. Sebagai contoh, tur hutan hujan dan sunrise Candi IV populer. Selain itu, Guatemala promosi ekowisata. Dengan demikian, ekonomi lokal naik. Oleh karena itu, kunjungan meningkat. Akibatnya, Tikal destinasi top.
Tikal situs arkeologi Maya, candi megah di Guatemala, simbol peradaban Klasik. Candi IV 70 meter, warisan UNESCO. Oleh karena itu, kunjungi Tikal. Sebagai contoh, hieroglif kaya sejarah. Selain itu, hutan hujan epik. Dengan demikian, Maya abadi. Akhirnya, Guatemala bangga!